Pesan Mabincab kepada Kader Pacitan: Hijrah dan Berkehidupanlah di PMII

Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII Pacitan, Septian Dwi Cahyo saat memberikan sambutannya, Jumat, 10 Oktober 2025. (Foto: Dok. PMII Pacitan)


Pmiipacitan.or.id, PACITAN - Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab), Septian Dwi Cahyo, menyampaikan pesan mendalam tentang hakikat proses kaderisasi dan perjalanan seorang kader selama berada di PMII.

Hal itu disampaikannya dalam acara seremonial penutupan Pelatihan Kader Lanjut (PKL) II PMII Pacitan di Gedung Wisma Atlit, Jumat, 10 Oktober 2025 lalu.

Septian menjelaskan bahwa menjadi bagian dari PMII bukanlah sekadar hadir dalam kegiatan formal seperti seminar, dialog publik, maupun musyawarah organisasi. 

Ia menyebut bahwa proses di PMII mestinya menjadi perjalanan berhijrah—perubahan sikap, perilaku, dan cara hidup selama menempuh masa studi.

“Kalau ikut PMII itu jangan hanya ikut kegiatan formal saja. Berkehidupanlah di PMII. Dan berkehidupan itu ya berhijrah,” ujar Septian.

Ia mengatakan bahwa perubahan itu bukan sekadar wacana, tetapi harus tercermin dari keseharian seorang mahasiswa.

Menurutnya, berhijrah sebagai kader PMII berarti menata ulang seluruh pola hidup.

Ia menggambarkan bagaimana proses empat tahun kuliah dapat menjadi masa pengabdian dan pembentukan diri secara total melalui budaya organisasi.

“Mulai dari makan, tidur, mandi, dan apapun, silakan dikhidmatkan selama semasa empat tahun kuliah. Hidupkan PMII dalam diri kalian, dan hidupkan diri kalian di PMII,” ucapnya di hadapan para kader.

Septian menjelaskan bahwa nilai pengabdian dan komitmen itulah yang akan melahirkan kader yang tangguh, konsisten, serta mampu memahami arah gerakan organisasi.

Dengan menjalani PMII sebagai rumah, bukan sekadar forum, ia berharap lahir generasi yang benar-benar matang dan peka terhadap persoalan sosial.

Ia menambahkan bahwa kehidupan sehari-hari di PMII—mulai dari diskusi malam, menginap di sekretariat, menyiapkan agenda bersama, ikut advokasi, hingga berbagi makan bersama antaranggota—menjadi ruang paling efektif untuk mengasah kepekaan dan karakter kader.

Bukan hanya untuk organisasi, tetapi juga untuk masa depan mahasiswa sebagai bagian dari umat dan bangsa.

“PMII itu tempat tumbuh, tempat berteduh, sekaligus tempat membangun diri. Maka jalani dengan penuh pengabdian, karena yang ditempa adalah diri kalian sendiri,” sambungnya.(*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama